Jepang Pecahkan Rekor Kecepatan Internet 402 Tbps, Unduh Gim Tak sampai Sedetik

Transmisi sekencang itu bisa digunakan untuk mengunduh 10 gim terbesar di Steam (1.800 GB), Playstation Store (1.160 GB), Xbox Store (1.315 GB), dan Nintendo eShop (350 GB), dalam waktu seperseratus detik.

Tim peneliti gabungan internasional yang dipimpin oleh Photonic Network Laboratory dari National Institute of Information and Communications Technology (NICT) Jepang memecahkan rekor kecepatan internet dunia. Mereka berhasil mencatatkan trasmisi 402 terabita per sekon (tbps) hanya dengan serat optik standar yang tersedia secara komersial.

Capaian itu melampaui rekor peneliti asal Universitas Aston di Inggris pada akhir Maret lalu dengan kecepatan 301 tbps. Makalah percobaan ini telah dipresentasikan oleh Ben Puttnam Hasil sebagai post-deadline paper dalam 47th International Conference on Optical Fiber Communications (OFC 2024) pada Kamis 28 Maret 2024 di San Diego Convention Center, California, AS.

Bisa Unduh 3 Kali Lipat Video Netflix

Menurut Speedtest, kecepatan internet yang dihasilkan tim ini lebih cepat 1,6 juta kali daripada kecepatan rata-rata broadband di Amerika Serikat. Ini bahkan hampir 2 juta kali lebih cepat daripada di Swiss, yakni 203,5 megabite per second (mbps), dan puluhan juta kali lipat lebih cepat dibandingkan kecepatan rata-rata Internet di Indonesia: 25,83 Mbps.

Transmisi sekencang itu dapat mengunduh 12.500 film hanya dalam satu detik, lebih dari tiga kali lipat seluruh perpustakaan video di Netflix. Data tersebut juga bisa digunakan untuk mengunduh 10 gim terbesar di Steam (1.800 GB), Playstation Store (1.160 GB), Xbox Store (1.315 GB), dan Nintendo eShop (350 GB), dalam waktu seperseratus detik. Kemudian, dalam satu detik, gawai dengan kecepatan internet 402 tbps dapat mengunduh gim video “Call of Duty” (300 GB) sampai 167 kali dan 1.600 film 4K sebesar 50 TB.

Teknologi yang digunakan NICT

Dalam percobaan ini, NICT dan lembaga riset lain mampu mengirimkan sinyal melalui 1.505 saluran kabel serat optik sepanjang lebih dari 50 kilometer (sekitar 31 mil). Mereka menggunakan enam jenis amplifier dan equalizer gain optik, memanfaatkan bandwidth 37 THz untuk mengaktifkan kecepatan transfer 402 tbps.

Salah satu amplifier ini ditunjukkan dengan penguat serat doping berbasis tulium yang menggunakan sistem C-band atau C+L band. Peneliti juga menggunakan amplifier optik semikonduktor dan amplifier Raman yang mencapai kecepatan data 256 tbps melalui hampir 20 THz. Amplifier lain juga dipakai untuk menyediakan bandwidth kumulatif 25 THz hingga 119 tbps data rate. Percobaan mereka pun berhasil melampaui kapasitas kecepatan data sebelumnya lebih dari 25 persen dan meningkatkan bandwidth transmisi sebesar 35 persen.