Ilustrasi perempuan bercermin. Ilustrasi perempuan bercermin.

10 Tanda Orang Narsistik, Butuh Perhatian dan Tak Punya Empati

Orang narsistik ditandai dengan pola kemegahan yang meresap dalam fantasi atau perilaku, kebutuhan untuk dikagumi, dan kurang empati.

Orang butuh rasa percaya diri untuk maju, tetapi jika terlampau tinggi dan merugikan orang lain, itu mungkin sudah masuk tanda-tanda gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD). Oleh sebab itu, kamu perlu tahu ciri-ciri orang narsistik agar terhindar dari perilaku mereka yang mungkin berlebihan. Meski begitu, penentuan seseorang mengidap gangguan mental NPD atau tidak, tetap membutuhkan pemeriksaan ahli.

Steven Tinetti dari University of Illinois College of Law menulis, NPD ditandai dengan pola kemegahan yang meresap dalam fantasi atau perilaku, kebutuhan untuk dikagumi, dan kurangnya empati. Dalam jurnalnya, Steven menguraikan sejumlah kriteria untuk mendiagnosis orang dengan gangguan mental NPD berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (“DSM”) yang dikembangkan oleh American Psychiatry Association.

Salah satunya, orang dengan NPD percaya bahwa mereka lebih unggul daripada orang lain dan orang lain harus mengakui superioritas yang dia rasakan. Berikut kriteria diagnostik spesifik yang mungkin ada pada pengidap NPD.

Ciri-Ciri Orang dengan NPD

1. Memiliki rasa penting diri yang muluk-muluk, misalnya: melebih-lebihkan pencapaian dan bakat, berharap untuk diakui sebagai superior tanpa pencapaian yang sepadan.

2. Sibuk dengan fantasi kesuksesan, kekuasaan, kecemerlangan, kecantikan, atau cinta yang tidak terbatas.

3. Percaya bahwa dirinya istimewa, unik, dan hanya dapat dipahami oleh atau harus bergaul dengan orang-orang yang istimewa atau berstatus tinggi.

4. Membutuhkan kekaguman yang berlebihan dari orang lain.

5. Memiliki rasa memiliki hak dan cenderung punya harapan tidak masuk akal terhadap perlakuan yang sangat menguntungkan atau kepatuhan otomatis terhadap harapannya. Penderita NPD terlalu asik memikirkan bagaimana mereka harus dianggap orang lain. Singkatnya, mereka butuh perhatian dan kekaguman yang terus-menerus. Ketika harapan mereka terhadap perlakuan yang baik tidak terpenuhi, individu dengan NPD dapat bertindak bingung atau marah.

6. Bersifat eksploitatif secara interpersonal, maksudnya mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya.

7. Tidak memiliki empati, tidak mau mengenali atau mengidentifikasikan diri dengan perasaan dan kebutuhan orang lain. Perasaan berhak dan kurangnya empati inilah yang menyebabkan pengidap NPD sering mengeksploitasi orang lain tanpa rasa bersalah.

8. Sering iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri padanya.

9. Menunjukkan perilaku atau sikap yang sombong dan angkuh.

10. Tak suka dikritik.

Steven juga memaparkan bahwa orang dengan NPD memiliki harga diri yang sangat rapuh, terlepas dari perasaan superior itu. Kekurangan harga diri ini membuat penderita NPD sangat rentan terhadap kritik. Ketika mendapat kritikan sedikit saja, mereka mungkin akan merasa sangat dipermalukan, direndahkan, hampa, dan kosong.

“Individu dengan NPD tidak hanya merasa menjadi sasaran kritik, tetapi mereka juga dapat bereaksi dengan jijik, marah, atau serangan balik yang menantang terhadap kritik semacam itu,” tulis Steven.