Catcalling lebih mudah dipahami sebagai panggilan yang sangat mengganggu dari oknum laki-laki kepada perempuan di jalanan. Biasanya dengan suara, “Ssst” saja berikut tatapan tidak nyaman sudah termasuk hal yang membuat perempuan terganggu.
Sebelum istilah ini ramai dikenal, dulu barangkali tindakan seperti ini dianggap bercanda dan tidak serius. Padahal, ketidaknyamanan perempuan yang menerimanya harus dipertimbangkan secara serius karena mengancam keamanan perempuan di luar rumah.
Permasalahannya sesuatu yang dianggap candaan ini merupakan cikal bakal terhadap kekerasan seksual lainnya. Cari tahu apa artinya catcalling dan bagaimana tips menghadapinya saat kamu menemukan situasi tersebut di jalanan.
Definisi Catcalling
Catcalling merupakan lontaran atau ucapan bersifat sensual yang mengarah kepada bentuk pelecehan seksual di tempat umum. Catcalling merupakan salah satu bentuk dari street harassment yang tidak boleh dianggap sebagai bentuk lelucon atau candaan.
Dari sisi perempuannya dapat melakukan pencegahan dengan menggunakan pakaian sopan dan tertutup. Sementara dari sisi laki-lakinya harus lebih pintar mengolah kata-kata dan menundukkan pandangan terhadap lawan jenis.
Tips Menghadapi Catcalling
Perhatian terhadap catcalling sekarang ini sudah lebih baik dari sebelumnya berkat media sosial yang jadi tempat berpendapat juga. Namun, sedihnya tindakan seperti ini masih terus ada, tapi mulai sekarang kamu bisa memberikan respons tepat seperti di bawah:
- Beri Respons Jutek
Tanggapi perbuatan tidak menyenangkan tersebut dengan tatapan sinis, kamu bisa melakukannya cukup dengan raut wajah. Beberapa pelaku bahkan tidak mempan ditanggapi dengan cara ini, namun jangan takut karena kamu bisa melanjutkan ekspresi tersebut.
Nyatakan keberatan dan protes besar dengan gestur tubuh untuk menghentikan tindakan tidak senonoh tersebut. Ini penting, terlebih jika kamu kerap melalui jalanan yang menjadi tongkrongan mereka dan tidak memiliki pilihan lain.
- Tegur Langsung
Jangan ragu untuk menegur secara langsung karena biasanya dengan diam saja justru membuat oknum semakin tertantang. Ingatkan bahwa perbuatan tersebut sangat mengganggu dan sangat membuat kamu tidak nyaman, lakukan teguran dengan nada tinggi.
Ini penting untuk sekaligus memberikan perhatian kepada warga atau orang sekitar agar oknum jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika merasa malu, seharusnya oknum tidak lagi melakukan hal sama, bukan hanya kepada kamu, tetapi juga perempuan lain.
- Hindari Umpatan
Jangan mengingatkan sambil mengumpat karena biasanya hal seperti ini justru semakin membuat kamu terpojok. Beberapa oknum bahkan menjadikan umpatan tersebut sebagai tantangan untuk melakukan hal lebih karena merasa ditanggapi.
Sebisa mungkin gunakan kata-kata yang sopan, tetapi menusuk sehingga oknum tersadarkan, bukan tertantang melakukan lebih. Terkadang pelaku tidak sadar bahwa tindakannya mengganggu sehingga bila ada kesempatan mengingatkan dengan baik, cobalah lakukan.
- Manfaatkan Rekaman Ponsel
Zaman sekarang nyaris semua orang yang berjalan sendirian selalu memegang ponsel supaya tidak merasa sepi. Kamu dapat memanfaatkan momen tersebut untuk merekam tindakan tidak terpuji mereka dan mengirimkannya kepada pihak berwajib.
Bisa juga membuatnya menjadi viral di media sosial sebagai bentuk teguran dari lingkungan sosial. Jika mengenali salah satu pelaku maka dapat kirimkan video tersebut ke orang tuanya dengan tujuan supaya anak tersebut diingatkan untuk tidak berlaku demikian di rumah.
- Jangan Ragu Minta Tolong
Libatkan lingkungan terdekat untuk membantu, jika dirasa sangat merugikan maka kamu bisa meminta pertolongan dengan berbagai cara. Misal, ada pedagang atau warga yang sedang di luar rumah, bisa minta bantuan dari mereka untuk menghentikan aksi oknum.
Beberapa orang yang dimintai tolong normalnya langsung menegur, terlebih jika pelaku adalah warga atau tetangga sekitar. Biasanya teguran dari orang yang dikenal jauh lebih ampuh karena rasa malu yang dirasakan jauh lebih besar.
- Bersikap Tenang
Sikap tenang adalah fondasi untuk memberikan berbagai respons lanjutan, jangan panik karena itu menambah kelancaran aksi para pelaku. Setelah memastikan diri tenang, selanjutnya dapat terus berjalan sambil mengabaikan tindakan para oknum.
Bisa juga mengambil sikap melayangkan teguran atau meminta pertolongan dengan emosi yang stabil. Jika masih memiliki perasaan malu maka seharusnya sikap tenang Anda membuat para oknum tersadar bahwa tindakan mereka murahan.
- Hindari Kerumunan
Jika sudah sadar di depan mata ada para pelaku yang kerap melakukan catcalling maka sebaiknya hindari kerumunan tersebut. Cobalah cari jalan lain yang dirasa lebih aman sehingga kamu tidak perlu menarik urat untuk membalas perlakuannya.
Hal seperti ini cenderung menghindari masalah, namun dalam konteks sangat baik demi kesehatan mental. Sebab sedikit saja hal buruk terjadi biasanya mood selama satu hari penuh akan terasa buruk sehingga mengganggu berbagai aktivitas.
- Tetap Percaya Diri
Terakhir, tetaplah percaya diri untuk melanjutkan perjalanan atau melakukan berbagai hal yang sedang dijalankan. Percayalah, beberapa orang yang tidak ditanggapi akan merasa malu sendiri sehingga saat kamu berjalan di depan mereka kemudian hari, mereka hanya diam.
Karena oknum seperti itu jika makin ditanggapi justru makin menjadi-jadi, maka kamu tidak boleh kalah dengan cara apapun. Bisa lawan melalui gestur, teguran langsung, permintaan tolong, atau paling jauh adalah melakukan laporan ke kepolisian.
Catcalling menjadi sesuatu yang seolah meresap ke kebiasaan beberapa oknum nakal di Indonesia. Jika sejak dulu hal ini dianggap sepele, jangan lagi ada anggapan remeh seperti itu di hari ini, kamu bisa melawan dan memusnahkannya dengan berbagai cara di atas.