Tingkah bayi yang menggemaskan (Sumber: pexels.com/pixabay) Tingkah bayi yang menggemaskan (Sumber: pexels.com/pixabay)

6 Mitos Merawat Bayi yang Populer! Bedakan dengan Faktanya

Memiliki bayi adalah satu anugerah yang luar biasa bagi semua pasangan. Akan tetapi, perhatian orang tua seringkali terpecah karena menerima begitu banyak bantuan berupa tips yang ternyata berisi mitos kosong.

Banyak dari generasi sebelumnya yang percaya pada mitos ini dan sering membandingkan dengan situasi saat itu. Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena sekarang sudah bisa lebih mudah dalam membedakan mitos dari petunjuk yang tepat. 

Anda juga tidak perlu khawatir harus adu argumen dengan ibu atau nenek yang memang sudah lebih berpengalaman. Sebaliknya, Anda bisa tetap tenang dan memberitahu bahwa sebagian yang mereka bicarakan hanya mitos yang tidak berdasar.

6 Mitos Tentang Bayi dan Fakta Yang Benar

  1. Bayi Baru Lahir Bisa Tidur Kapan Saja
mitos
Cara menggendong bayi pun ada mitos dan faktanya (Sumber: pexels.com/yungsaac)

Bayi memang membutuhkan tidur lebih dari 16 jam setiap hari, terutama bagi mereka yang baru lahir. Tapi ini bukan berarti bayi tidak bisa memiliki kebiasaan atau jadwal tidur yang benar.

Mitos ini juga berakibat banyak ibu yang sengaja tidak menidurkan bayinya di siang hari. Agar si bayi bisa tidur nyenyak di malam hari.

Yang harus Anda lakukan adalah membuat jadwal aktivitas harian bayi. Jadwal ini tidak harus ditulis dengan detil, tapi harus diikuti setiap hari. 

Memiliki kebiasaan bisa membantu bayi untuk tidur lebih cepat di malam hari. Dan walaupun ia tidur siang cukup lama, Anda tidak akan kesulitan menidurkan bayi ketika sudah masuk waktu tidur.

  1. Bayi Menangis Hanya Saat Lapar

Menangis adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan manusia. Bagi orang dewasa, menangis menunjukkan emosi sedih atau melankolis. Tapi tidak bagi para bayi yang belum bisa bicara.

Bagi para bayi, menangis memiliki fungsi yang sama dengan bicara pada orang dewasa. Mereka menangis untuk menarik perhatian Anda dan memberi tahu jika ia merasa tidak nyaman atau bahkan kesakitan.

Reaksi pertama para ibu adalah untuk menyusui bayi yang menangis. Ini wajar saja, tapi Anda tidak perlu panik jika bayi menolak disusui. Besar kemungkinan bayi menangis karena merasa tidak nyaman dan hanya sekedar butuh dipeluk.

  1. Ikatan Orang Tua dan Bayi Terjadi Saat Lahir

Satu lagi mitos yang salah, karena ikatan antara orang tua dengan bayi dimulai sejak dalam kandungan. Bahkan, masa kehamilan juga termasuk dalam 1000 hari pertama yang penting bagi tumbuh kembang bayi.

Di masa perkembangan, janin sudah bisa mengenali suara dan sentuhan dari orang tua, terutama ibu. Karena itu, banyak dokter yang menyarankan Anda untuk terus berkomunikasi dengan bayi di dalam kandungan. 

Anda dan pasangan bisa mendengarkan musik, membaca cerita, atau ngobrol biasa juga bisa membangun ikatan antara orang tua dan bayi. Dan Ketika lahir, ikatan yang sudah ada itu jadi semakin kuat. 

  1. Bayi Wajib Memakai Gurita

Memang, gurita bayi bisa memberikan rasa hangat pada bayi, terutama setelah mengoleskan minyak telon di perut. Ada juga yang percaya mengenakan gurita bisa membantu posisi tubuh bayi jadi lebih lurus.

Padahal, gurita yang harus diikat bisa menutup jalur pernapasan bayi. Belum lagi jika bayi juga berada di dalam selimut hangat yang juga cukup rapat. 

Anda bisa membuat ikatan gurita sedikit lebih longgar sebelum mengganti gurita dengan pakaian dalam. Alternatif lain untuk menjaga bayi tetap merasa hangat tanpa terasa sesak adalah dengan memilih pakaian yang sedikit lebih tebal.

  1. Sering Digendong Akan Membuat Bayi Manja
mitos
Hati-hati dalam merawat bayi Anda (Sumber: pexels.com/daniel reche)

Secara alami, mengurus bayi memang cukup menguras waktu dan tenaga Anda. Tapi, sering menggendong bayi tidak ada hubungannya dengan membuat bayi menjadi manja.

Satu lagi, umumnya sifat manja baru bisa terlihat di usia balita. Dan jangan lupa, orang tua sebagai figur yang berkuasa juga berperan dalam membentuk kepribadian anak.

Terlebih lagi, tidak ada catatan bahwa menggendong berpengaruh pada kepribadian bayi. Sebaliknya, ikatan orang tua dan bayi justru jadi lebih kuat karena sering bersentuhan.

  1. Cukur Rambut Bayi Agar Jadi Tebal

Salah satu mitos yang cukup populer adalah bayi harus sering dicukur jika ingin rambutnya tubuh lebat dan tebal. Anda tentu pernah mendengar cerita seperti ini, atau bahkan sudah mengalami sendiri.

Padahal, fakta yang benar adalah rambut bayi tumbuh sesuai dengan gen turunan dari orang tua. Jika Anda memiliki rambut yang tebal dan tumbuh cepat, maka bayi Anda juga akan diberkahi rambut tebal yang cantik. 

Begitu pula sebaliknya, rambut Ayah atau Ibu yang jarang atau bahkan memiliki riwayat kebotakan berarti rambut bayi juga tidak bisa tumbuh dengan lebat. Tanpa peduli seberapa sering Anda mencukur rambut bayi.

Membedakan Fakta Dengan Mitos

Sebenarnya, salah satu cara mudah dalam membedakan fakta dari mitos adalah dengan berkonsultasi langsung dengan petugas Posyandu setiap bulan. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi daring secara berkala untuk mengetahui lebih pasti tentang mitos yang sering di dengar.

Misalnya tentang memandikan bayi yang ternyata berisi banyak fakta tentang kesehatan kulit bayi. Tapi bagi sebagian orang, fakta ini sering dianggap sebagai mitos sehingga mereka memandikan bayi dengan air yang tidak cukup hangat ataupun sudah agak malam.

Tidak ada salahnya belajar banyak dari mitos yang didengar. Sebagian dari mitos ini terkadang memiliki logika yang cukup masuk akal pada saat itu. Tapi, Anda harus pintar memilah mana mitos yang sebenarnya fakta sehingga bisa merawat bayi dengan benar.